حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَىْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ، فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ ‏"‏‏.‏
Salin
Diriwayatkan oleh Abu Musa al-Ash`ari

Rasulullah (ﷺ) ditanya tentang hal-hal yang dia tidak suka, dan ketika orang-orang bertanya terlalu banyak, dia menjadi marah dan berkata, “Tanyakan kepadaku (pertanyaan apa pun).” Seorang pria bangkit dan berkata, “Wahai Rasul Allah! Siapakah ayahku?” Nabi (ﷺ) menjawab, “Ayahmu adalah Hudhaifa.” Kemudian seorang pria lain bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Siapakah ayahku?” Nabi (ﷺ) berkata, “Ayahmu adalah Salim, Maula Shaiba.” Ketika Umar melihat tanda-tanda kemarahan di wajah Rasulullah (ﷺ), dia berkata, “Kami bertobat kepada Allah.”