حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَىْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ، فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ ‏"‏‏.‏
Salin
Narasi Warrad

(Petugas Al-Mughira) Muawiya menulis kepada Al-Mughira 'Tulislah kepadaku apa yang telah kamu dengar dari Rasulullah (ﷺ). ' Maka dia (Al-Mughira) menulis kepadanya: Nabi Allah biasa berkata di akhir setiap shalat: “La ilaha illalla-h wahdahu la sharika lahu, lahul mulku, wa lahul hamdu wa hula ala kulli shai'in qadir. 'Allahumma mani' adalah lima orang, tidak ada lima orang, dan tidak ada yang berbuat apa-apa.” Dia juga menulis kepadanya bahwa Nabi (ﷺ) melarang (1) Qil dan Qal (berbicara tidak berguna atau terlalu banyak berbicara tentang orang lain), (2) Mengajukan terlalu banyak pertanyaan (dalam masalah agama yang disengketakan); (3) dan menyia-nyiakan harta seseorang dengan pemborosan; (4) dan untuk tidak berpatuh kepada ibu (5) dan menguburkan anak perempuan yang masih hidup (6) dan untuk mencegah nikmat Anda (kebajikan kepada orang lain (yaitu tidak membayar hak orang lain (7) Dan meminta sesuatu kepada orang lain (kecuali ketika itu tidak dapat dihindari).