حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَىْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ، فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ ‏"‏‏.‏
Salin
Narasi Ibnu Masud

Saya bersama Nabi (ﷺ) di salah satu peternakan Madinah sementara dia bersandar pada tangkai daun kurma. Dia melewati sekelompok orang Yahudi dan beberapa di antara mereka berkata kepada yang lain, “Tanyakan kepadanya (Nabi) tentang roh. Ada yang lain berkata: “Janganlah kamu bertanya kepadanya, supaya dia tidak memberitahukan kepadamu apa yang kamu tidak suka.” Tetapi mereka mendatanginya dan berkata, “Wahai Abal Qasim! Beri tahu kami tentang roh.” Nabi (ﷺ) berdiri sebentar, menunggu. Saya menyadari bahwa dia sedang Diinspirasi Secara Ilahi, jadi saya menjauh darinya sampai inspirasi selesai. Kemudian Nabi (ﷺ) berkata, “(Ya Muhammad) mereka bertanya kepadamu tentang roh, Katakanlah: Roh yang pengetahuannya ada di sisi Tuhanku (yaitu, tidak ada yang memiliki pengetahuannya kecuali Allah)” (17:85) (Ini adalah mukjizat Al-Qur'an bahwa semua ilmuwan sampai sekarang tidak tahu tentang roh, yaitu bagaimana kehidupan datang ke tubuh dan bagaimana ia hilang pada saat kematiannya) (Lihat Hadis No. 245, 6)