حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، أَخْبَرَنَا حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ بَعَثَنِي أَبُو بَكْرٍ ـ رضى الله عنه ـ فِيمَنْ يُؤَذِّنُ يَوْمَ النَّحْرِ بِمِنًى لاَ يَحُجُّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ، وَلاَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ‏.‏ وَيَوْمُ الْحَجِّ الأَكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ، وَإِنَّمَا قِيلَ الأَكْبَرُ مِنْ أَجْلِ قَوْلِ النَّاسِ الْحَجُّ الأَصْغَرُ‏.‏ فَنَبَذَ أَبُو بَكْرٍ إِلَى النَّاسِ فِي ذَلِكَ الْعَامِ، فَلَمْ يَحُجَّ عَامَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ الَّذِي حَجَّ فِيهِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مُشْرِكٌ‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Abu Bakr, pada hari Nahr (yaitu penyembelihan hewan untuk kurban), mengirim saya bersama orang lain untuk membuat pengumuman ini: “Setelah tahun ini, tidak ada penyembah berhala yang diizinkan untuk melakukan haji, dan tidak ada yang akan diizinkan untuk melakukan tawaf Ka'bah tanpa pakaian.” Dan hari Al-Hajj-ul-Akbar adalah hari Nahr, dan disebut Al-Akbar karena orang-orang menyebut 'Umra al-Hajj-ul-Asghar (yaitu haji kecil). Abu Bakr membatalkan perjanjian orang-orang berhala pada tahun itu, dan oleh karena itu, tidak ada penyembah berhala yang melakukan haji pada tahun Hajj-ul-Wada' para nabi.