حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ، حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ، حَدَّثَنَا وَاصِلٌ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ غَدَوْنَا عَلَى عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ رَجُلٌ قَرَأْتُ الْمُفَصَّلَ الْبَارِحَةَ‏.‏ فَقَالَ هَذًّا كَهَذِّ الشِّعْرِ، إِنَّا قَدْ سَمِعْنَا الْقِرَاءَةَ وَإِنِّي لأَحْفَظُ الْقُرَنَاءَ الَّتِي كَانَ يَقْرَأُ بِهِنَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ثَمَانِيَ عَشْرَةَ سُورَةً مِنَ الْمُفَصَّلِ وَسُورَتَيْنِ مِنْ آلِ حم‏.‏
Salin
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Mengenai Pernyataan-Nya (Allah):-- 'Jangan gerakkan lidahmu tentang (Al-Qur'an) untuk membuatnya tergesa-gesa.' (75.16) Dan setiap kali Jibril turun kepada Utusan Allah ( ﷺ ) dengan Ilham Ilahi, Utusan Allah ( ﷺ ) biasa menggerakkan lidah dan bibirnya, dan itu biasa sulit baginya, dan orang dapat dengan mudah mengenali bahwa ia sedang diilhami secara Ilahi. Jadi Allah menurunkan Ayat yang terjadi dalam Surah dimulai dengan "Aku bersumpah demi Hari Kebangkitan.' (75.1) yaitu 'Jangan gerakkan lidahmu tentang (Al-Qur'an) untuk membuatnya tergesa-gesa. Adalah untuk Kami mengumpulkannya (dalam pikiranmu) (O Muhammad) dan memberimu kemampuan untuk membacanya 'dengan hati.' (75.16-17) yang artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menghimpunnya (dalam pikiranmu) dan memberimu kemampuan untuk membacanya di luar kepala. Dan apabila Kami telah membacanya kepadamu (Muhammad) melalui perantara Jibril, maka ikutilah bacaannya itu. (75.18) artinya: 'Apabila Kami menurunkannya (Al-Qur'an) kepadamu, maka dengarkanlah.' karena sesungguhnya: Sesungguhnya Kami-lah yang akan menjelaskannya dan menjadikannya jelas bagimu.' (75.19) yaitu: Sesungguhnya Kami-lah yang akan menjelaskannya melalui lisanmu. Maka ketika Jibril datang kepadanya, Rasulullah ( ﷺ ) mendengarkannya dengan seksama, dan segera setelah Jibril pergi, dia pun membacakan wahyu-wahyu itu, sebagaimana yang telah dijanjikan Allah kepadanya.