حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ قُلْتُ أَنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ، وَرَفَعَهُ. قَالَ " لاَ أَحَدَ أَغْيَرُ مِنَ اللَّهِ، فَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَلاَ أَحَدَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْمِدْحَةُ مِنَ اللَّهِ، فَلِذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ ".
Salin
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Tidak ada yang lebih memahami ghaira daripada Allah, dan karena ini Dia mengharamkan dosa-dosa yang memalukan baik yang dilakukan secara terbuka maupun diam-diam, dan tidak ada yang lebih suka dipuji daripada Allah, dan itulah sebabnya Dia memuji diri-Nya sendiri.”