Ada perselisihan antara Abu Bakr dan `Umar, dan Abu Bakr membuat `Umar marah. Maka `Umar pergi dengan marah. Abu Bakr mengikutinya, memintanya untuk memohon ampun (dari Allah) untuknya, tetapi `Umar menolak untuk melakukannya dan menutup pintunya di wajah Abu Bakr. Maka Abu Bakr pergi ke Rasulullah (ﷺ) ketika kami bersamanya. Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Sahabatmu ini pasti bertengkar (dengan seseorang).” Sementara itu Umar bertobat dan merasa kasihan atas apa yang telah dilakukannya, jadi dia datang, menyapa (mereka yang hadir) dan duduk bersama Nabi (ﷺ) dan menceritakan kisah itu kepadanya. Rasulullah (ﷺ) menjadi marah dan Abu Bakr mulai berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Demi Allah, aku lebih bersalah (daripada 'Umar).” Rasulullah berkata, “Apakah kamu (manusia) meninggalkan temanku untukku? (Abu Bakr), apakah kamu (orang-orang) meninggalkan temanku untukku? Ketika aku berkata, 'Wahai manusia, aku diutus kepadamu sebagai Rasulullah, 'kamu berkata, 'Kamu berdusta,' sementara Abu Bakar berkata, 'Kamu telah mengatakan yang benar. '