Saya duduk di sebuah pertemuan di mana para pemimpin Ansar hadir, dan 'Abdur-Rahman bin Abu Laila ada di antara mereka. Saya menyebutkan narasi 'Abdullah bin `Utba mengenai pertanyaan tentang Subai'a bint Al-Harith. Abdurrahman berkata, “Tapi paman Abdullah tidak pernah berkata demikian.” Saya berkata, “Saya terlalu berani jika saya berbohong tentang seseorang yang sekarang berada di Al-Kufah,” dan saya mengangkat suara saya. Kemudian saya keluar dan bertemu Malik bin 'Amir atau Malik bin 'Auf, dan berkata, “Apa putusan Ibnu Mas'ud tentang janda hamil yang suaminya telah meninggal?” Dia menjawab, “Ibnu Mas'ud berkata, 'Mengapa Anda memaksakan perintah keras padanya dan tidak membiarkannya menggunakan cuti? Surah wanita yang lebih pendek (yaitu Surat-at-Talaq) dinyatakan setelah surah yang lebih panjang (yaitu Surat-al-Baqara).” (yaitu 'Idda-nya bangun sampai dia melahirkan.)