حَدَّثَنِي عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَىُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ قَالَ ‏"‏ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهْوَ خَلَقَكَ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيمٌ، قُلْتُ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ‏"‏ وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ‏"‏ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ ‏"‏‏.‏
Salin
Narasi dari 'Abdullah

Saya bertanya kepada Nabi, “Apakah dosa terbesar di sisi Allah?” Beliau berkata: “Bahwa kamu menjadikan seorang musuh bagi Allah, padahal hanya Dialah yang menciptakan kamu.” Aku berkata, “Sesungguhnya itu adalah dosa yang besar.” Kemudian bertanya, “Apa selanjutnya?” Dia berkata, “Untuk membunuh anakmu, supaya dia tidak berbagi makanan denganmu.” Saya bertanya, “Apa selanjutnya?” Dia berkata, “Untuk melakukan hubungan seksual ilegal dengan istri tetangga Anda.”