حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ، قَالَ هَذَا مَا حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏.‏ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ ‏{‏ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ يُغْفَرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ‏}‏ فَبَدَّلُوا فَدَخَلُوا الْبَابَ يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ وَقَالُوا حَبَّةٌ فِي شَعَرَةٍ"‏ ‏.‏
Salin
'Aisyah berkata sehubungan dengan ayat

“Dan jika seorang wanita memiliki alasan untuk takut perlakuan buruk dari suaminya atau bahwa dia akan berpaling darinya” (iv. 128) bahwa itu terungkap dalam kasus seorang wanita yang telah lama bergaul dengan seseorang (sebagai istrinya) dan sekarang dia berniat untuk menceraikannya dan dia berkata: Jangan ceraikan aku, tetapi pertahankan aku (sebagai istri di rumah Anda) dan Anda diizinkan untuk tinggal dengan istri lain. Dalam konteks inilah ayat ini dinyatakan.