حَدَّثَنَا آدَمُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ‏:‏ عَطَسَ رَجُلاَنِ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَشَمَّتَ أَحَدَهُمَا، وَلَمْ يُشَمِّتِ الْآخَرَ، فَقَالَ‏:‏ شَمَّتَّ هَذَا وَلَمْ تُشَمِّتْنِي‏؟‏ قَالَ‏:‏ إِنَّ هَذَا حَمِدَ اللَّهَ، وَلَمْ تَحْمَدْهُ‏.‏
Terjemahan

Abu Huraira berkata, “Dua orang duduk di hadapan Nabi semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan salah satu dari mereka berasal dari keluarga bangsawan daripada yang lain. Yang lebih mulia dari keduanya bersin dan tidak memuji Allah, jadi Nabi tidak meminta rahmat untuknya. Kemudian orang lain bersin dan memuji Allah, maka Nabi -semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, memohon rahmat kepadanya. Orang bangsawan itu berkata, “Aku bersin di hadapan-Mu dan kamu tidak meminta belas kasihan untukku. Ini selain bersin dan kamu memohon belas kasihan padanya.” Rasulullah SAW berkata, “Orang ini menyebut Allah, maka aku menyebutkannya. Kamu lupa Allah, maka aku melupakanmu.”