حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ الأَجْلَحِ، عَنِ ابْنِ أَبِي الْهُذَيْلِ قَالَ: عَادَ عَبْدُ اللهِ رَجُلاً، وَمَعَهُ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَلَمَّا دَخَلَ الدَّارَ جَعَلَ صَاحِبُهُ يَنْظُرُ، فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللهِ: وَاللَّهِ لَوْ تَفَقَّأَتْ عَيْنَاكَ كَانَ خَيْرًا لَكَ.
Salin
Abu Mas'ud berkata, “Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata, “Sebagian dari apa yang orang ketahui tentang kata-kata nubuatan pertama adalah bahwa jika seseorang tidak memiliki rasa malu, maka dia akan melakukan apa yang dia suka.”