حَدَّثَنَا فَرْوَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنِ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، عَلِّمْنِي شَيْئًا أَسْأَلُ اللَّهَ بِهِ، فَقَالَ: يَا عَبَّاسُ، سَلِ اللَّهَ الْعَافِيَةَ، ثُمَّ مَكَثْتُ ثَلاَثًا، ثُمَّ جِئْتُ فَقُلْتُ: عَلِّمْنِي شَيْئًا أَسْأَلُ اللَّهَ بِهِ يَا رَسُولَ اللهِ، فَقَالَ: يَا عَبَّاسُ، يَا عَمَّ رَسُولِ اللهِ، سَلِ اللَّهَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
Terjemahan
Anas mengatakan bahwa Nabi (ﷺ) mengunjungi seorang pria sakit yang telah layu karena penyakit sedemikian rupa sehingga dia bisa dibandingkan dengan pengendali yang bulunya telah dicabut. Nabi (ﷺ) berkata kepadanya, “Berdoalah untuk kesehatan.” Maka, ia mulai berdoa kepada Allah, “Ya Allah siksa apa pun yang ingin kamu berikan kepadaku di akhirat, berikanlah kepadaku di sini, di dunia”. Nabi (ﷺ) berkata, “Subhan Allah! Anda tidak mampu menanggung itu. Mengapa kamu tidak membuat permohonan ini?
Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. Kemudian Nabi (ﷺ) memohon kepadanya dan Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemurah, memberinya obat dari penyakit.