حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ يَعِيشَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يُونُسُ، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: إِنِّي لَأَدْعُو فِي كُلِّ شَيْءٍ مِنْ أَمْرِي حَتَّى أَنْ يُفْسِحَ اللَّهُ فِي مَشْيِ دَابَّتِي، حَتَّى أَرَى مِنْ ذَلِكَ مَا يَسُرُّنِي.
Terjemahan
Abu Dharr melaporkan bahwa Nabi, semoga Allah memberkati dia dan meramaikan damai, berkata, “Perkataan yang paling dicintai Allah adalah
“Maha Suci Allah yang tidak mempunyai sekutu. Kepunyaan-Nya adalah Kerajaan dan pujian adalah milik-Nya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada kekuatan dan kekuatan kecuali oleh Allah. Maha Suci Allah dan segala pujian-Nya.”