حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَخِي، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بِلاَلٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي أُسَيْدٍ، عَنْ جَدِّهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُسْلِمُوا، وَلاَ تُسْلِمُوا حَتَّى تَحَابُّوا، وَأَفْشُوا السَّلاَمَ تَحَابُّوا، وَإِيَّاكُمْ وَالْبُغْضَةَ، فَإِنَّهَا هِيَ الْحَالِقَةُ، لاَ أَقُولُ لَكُمْ: تَحْلِقُ الشَّعْرَ، وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّينَ.
Salin
Yazid ibn Yabnus berkata, “Kami pergi ke 'Aisyah dan berkata, 'Umm al-Mu'minin, apa karakter Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, seperti apa? ' Dia menjawab, “Karakternya adalah Al-Qur'an. Dapatkah kamu membaca surah yang berjudul “Orang-orang Beriman”? Dia berkata, “Bacalah
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itulah yang beruntung: orang-orang yang rendah hati dalam shalat mereka; orang-orang yang berpaling dari kata-kata yang tidak berguna; mereka yang aktif membayar zakat; mereka yang menjaga bagian pribadinya.” (23:1-5) Dia berkata, “Itu adalah ciri Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya damai.”