حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُخَيْمِرَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ‏:‏ مَا مِنْ أَحَدٍ يَمْرَضُ، إِلاَّ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ وَهُوَ صَحِيحٌ‏.‏
Salin

Anas bin Maalik melaporkan bahwa Nabi (ﷺ) berkata, “Ketika Allah melibatkan seorang Muslim dalam penderitaan jasmani maka dia dikreditkan dengan pahala atas perbuatan yang biasa dilakukannya ketika dia sehat selama dia sakit. Jadi, jika Allah memberinya kesembuhan, Dia membasuhnya (bersih dari dosa-dosa). Tetapi jika dia menyebabkan dia mati, maka dia mengampuninya.