حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو مَسْعُودٍ عُقْبَةُ قَالَ‏:‏ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم‏:‏ إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسَ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ‏:‏ إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ‏.‏
Salin

Abu Huraira melaporkan bahwa Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Iman terdiri dari enam puluh (atau tujuh puluh) cabang. Yang terbaik di antara mereka adalah “Tidak ada tuhan selain Allah”. Yang terendah dari mereka adalah menghilangkan hal-hal berbahaya dari jalan. Kesederhanaan juga merupakan cabang iman.”