حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ، أَنَّ أَبَا الزَّاهِرِيَّةِ حَدَّثَهُ، عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّهُ قَالَ‏:‏ إِذَا أَحْبَبْتَ أَخًا فَلاَ تُمَارِهِ، وَلاَ تُشَارِّهِ، وَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُ، فَعَسَى أَنْ تُوَافِيَ لَهُ عَدُوًّا فَيُخْبِرَكَ بِمَا لَيْسَ فِيهِ، فَيُفَرِّقَ بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ‏.‏
Salin

'Abdullah ibn 'Amr melaporkan bahwa Nabi -semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Barangsiapa mencintai saudaranya di dalam Allah dan kepada Allah, hendaklah berkata, 'Aku mencintaimu karena Allah, 'dan mereka berdua akan masuk surga. Barangsiapa mengasihi seseorang di dalam Allah, lebih tinggi dari orang yang dicintainya karena cintanya.