حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الْمَلِيحِ قَالَ: سَمِعْتُ مَيْمُونًا يَعْنِي ابْنَ مِهْرَانَ قَالَ: سَأَلْتُ نَافِعًا: هَلْ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يَدْعُو لِلْمَأْدُبَةِ؟ قَالَ: لَكِنَّهُ انْكَسَرَ لَهُ بَعِيرٌ مَرَّةً فَنَحَرْنَاهُ، ثُمَّ قَالَ: احْشُرْ عَلَيَّ الْمَدِينَةَ، قَالَ نَافِعٌ: فَقُلْتُ: يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَلَى أَيِّ شَيْءٍ؟ لَيْسَ عِنْدَنَا خُبْزٌ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، هَذَا عُرَاقٌ، وَهَذَا مَرَقٌ، أَوْ قَالَ: مَرَقٌ وَبَضْعٌ، فَمَنْ شَاءَ أَكَلَ، وَمَنْ شَاءَ وَدَعَ.
Salin
Maymun (bin Mahran) berkata, “Saya bertanya kepada Nafi', 'Apakah Ibnu Umar pernah mengundang orang ke jamuan makan? ' Dia berkata, “Unta-untanya pernah mematahkan sesuatu, jadi kami mengorbankannya. Kemudian Ibnu Umar berkata, “Kumpulkan orang-orang Madinah untukku.” Saya berkata, “Abu 'Abdu'r-Rahman, untuk apa? Kami tidak punya roti.” Dia berkata, “Ya Allah, segala puji adalah bagi-Mu. Ini adalah potongan daging dan ini kaldu,” atau katanya, “Kaldu dan potongan daging. Barangsiapa yang mau, ia dapat makan dan siapa yang mau dapat meninggalkannya.”