Nabi (ﷺ) bersabda, "Tujuh (orang) akan dinaungi oleh Allah oleh Naungan-Nya pada hari kiamat ketika tidak akan ada naungan kecuali Naungan-Nya. (Mereka akan), seorang penguasa yang adil, seorang pemuda yang telah dibesarkan dalam ibadah kepada Allah, seorang pria yang mengingat Allah dalam pengasingan dan matanya kemudian dibanjiri air mata, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid (mengucapkan sholat berjamaah wajib di masjid), dua orang yang saling mencintai demi Allah, seorang pria yang dipanggil oleh seorang wanita menawan kelahiran bangsawan untuk melakukan hubungan seksual ilegal dengannya, dan dia berkata, 'Saya takut kepada Allah,' dan (akhirnya), seorang pria yang memberi sedekah secara diam-diam sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya."
Hadis Tujuh yang Dinaungi Rahmat Allah
Sahih al-Bukhari 6806 - Hadis yang mendalam ini menyebutkan tujuh kategori orang beriman yang akan menerima perlindungan dan naungan khusus dari Allah pada Hari Kiamat, ketika semua naungan lainnya akan lenyap.
Penguasa yang Adil
Seorang penguasa yang memerintah dengan keadilan ilahi, menegakkan batasan dan hukuman Allah (Hudud) tanpa pilih kasih atau penindasan. Keadilannya meluas ke semua rakyat tanpa memandang status.
Pemuda yang Saleh
Seorang pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Allah meskipun hidup di zaman godaan. Ini menunjukkan keutamaan kesalehan dini dan perlindungan dari keinginan muda.
Pengingat yang Menangis
Seseorang yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga air mata mengalir karena takut dan cinta. Ini menunjukkan tingkat khushu' (devosi tulus) dan koneksi spiritual tertinggi.
Hati yang Setia pada Masjid
Seseorang yang hatinya terikat secara spiritual dengan masjid, dengan sabar menunggu waktu shalat. Ini mencerminkan ketundukan dan cinta sepenuhnya terhadap rumah ibadah Allah.
Persaudaraan demi Allah
Dua individu yang persahabatannya murni untuk keridhaan Allah, bertemu dan berpisah demi-Nya. Ini mewakili puncak persaudaraan Islam yang tulus.
Penolak yang Suci
Seseorang yang menolak godaan seksual yang tidak sah meskipun godaan kuat, menyatakan "Saya takut kepada Allah." Ini mencontohkan taqwa (kesadaran akan Tuhan) yang sempurna dalam menjaga batasan Hudud.
Pemberi Rahasia
Seseorang yang menyembunyikan sedekah begitu sempurna sehingga bahkan tangan kirinya tidak menyadari. Ini mewakili puncak keikhlasan (ikhlas) dan perlindungan dari riya' (pamer).