حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا وُهَيْبُ بْنُ خَالِدٍ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أُتِيَ بِنُعَيْمَانَ أَوْ بِابْنِ نُعَيْمَانَ وَهْوَ سَكْرَانُ فَشَقَّ عَلَيْهِ، وَأَمَرَ مَنْ فِي الْبَيْتِ أَنْ يَضْرِبُوهُ، فَضَرَبُوهُ بِالْجَرِيدِ وَالنِّعَالِ، وَكُنْتُ فِيمَنْ ضَرَبَهُ.
Terjemahan
Diriwayatkan As-Sa'ib bin Yazid
Kami biasa memukul para pemabuk dengan tangan, sepatu, pakaian kami (dengan memutarnya menjadi bentuk bulu mata) selama masa hidup Nabi, Abu Bakar dan bagian awal kekhalifahan 'Umar. Tetapi selama periode terakhir kekhalifahan 'Umar, dia biasa memberikan empat puluh cambukan kepada pemabuk; dan ketika pemabuk menjadi nakal dan tidak patuh, dia biasa mencambuk mereka delapan puluh cambukan.