Saya mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda tentang Ramadhan, "Barangsiapa shalat pada malam hari di bulan Ramadhan (bulan Ramadhan) karena iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa sebelumnya akan diampuni."
Shalat Malam di Ramadhan (Taraweeh)
Sahih al-Bukhari 2008
Keutamaan Shalat Malam di Ramadan
Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari menetapkan keutamaan besar dalam melaksanakan shalat malam selama bulan suci Ramadan. Nabi Muhammad (ﷺ) menjamin pengampunan lengkap atas dosa-dosa masa lalu bagi mereka yang shalat malam dengan dua syarat penting: iman yang tulus (iman) dan mencari pahala hanya dari Allah.
Syarat untuk Diterima
Frasa "dengan Iman yang tulus" (imanan wahtisaban) mengharuskan shalat dilakukan dengan keyakinan yang benar pada Allah dan perintah-Nya, bukan untuk pamer atau pengakuan duniawi.
"Mengharapkan pahala dari Allah" menunjukkan niat harus murni untuk keridhaan ilahi, tidak tercampur dengan motif duniawi atau keinginan untuk pujian dari makhluk.
Komentar Ulama
Imam Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa "semua dosa-dosanya yang sebelumnya" merujuk pada dosa-dosa kecil, karena dosa besar memerlukan tobat khusus. Shalat malam yang dimaksud mencakup shalat Taraweeh dan shalat Tahajjud.
Para ulama mencatat bahwa pengampunan ini bergantung pada menghindari dosa besar selama Ramadan dan mempertahankan syarat-syarat shalat yang tepat termasuk ketulusan, mengikuti Sunnah dalam pelaksanaan shalat, dan menghindari pembatal ibadah.
Implementasi Praktis
Hadis ini mendorong umat Islam untuk menghadiri shalat Taraweeh secara berjamaah dan melaksanakan shalat malam tambahan sepanjang Ramadan. Pahala tidak terbatas pada jumlah rakaat tertentu tetapi mencakup semua shalat malam yang dilakukan dengan niat dan syarat yang tepat.
Janji pengampunan seharusnya memotivasi orang beriman untuk meningkatkan ibadah malam mereka, mencari kesempatan besar ini untuk pemurnian spiritual yang telah Allah berikan dalam bulan suci ini.