حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ لِرَمَضَانَ ‏"‏ مَنْ قَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ‏"‏‏.‏
Salin
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa shalat di malam hari sepanjang bulan Ramadhan dengan iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa sebelumnya akan diampuni." Ibnu Shihab (seorang sub-perawi) berkata, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) meninggal dunia dan orang-orang terus mengamati itu (yaitu Nawafil mempersembahkan secara individu, bukan berjamaah), dan itu tetap seperti itu selama Khilafah Abu Bakar dan pada hari-hari awal Kekhalifahan 'Umar."