حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ لِرَمَضَانَ ‏"‏ مَنْ قَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ‏"‏‏.‏
Salin

'Abdur Rahman bin 'Abdul Qari berkata, "Saya pergi bersama 'Umar bin Al-Khattab pada suatu malam di bulan Ramadhan ke masjid dan menemukan orang-orang sedang berdoa dalam kelompok yang berbeda. Seorang pria yang berdoa sendirian atau seorang pria yang berdoa dengan sekelompok kecil di belakangnya. Jadi, 'Umar berkata, 'Menurut pendapat saya, saya lebih baik mengumpulkan (orang-orang) ini di bawah kepemimpinan satu Qari (Pengbaca) (yaitu biarkan mereka berdoa berjamaah!)'. Jadi, dia memutuskan untuk berkumpul di belakang Ubai bin Ka'b. Kemudian pada malam lain saya pergi lagi dengan temannya dan orang-orang berdoa di belakang qari mereka. Mengenai hal itu, 'Umar berkomentar, 'Sungguh Bid'a yang luar biasa (yaitu inovasi dalam agama) ini; tetapi doa yang tidak mereka lakukan, tetapi tidur pada waktunya lebih baik daripada yang mereka persembahkan.' Dia bermaksud doa di bagian terakhir malam itu. (Pada masa itu) orang-orang biasa berdoa di awal malam."