حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ، عَنْ خَالِدٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ طَافَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى بَعِيرِهِ، وَكَانَ كُلَّمَا أَتَى عَلَى الرُّكْنِ أَشَارَ إِلَيْهِ، وَكَبَّرَ‏.‏ وَقَالَتْ زَيْنَبُ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ فُتِحَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ ‏"‏‏.‏ وَعَقَدَ تِسْعِينَ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Abul Qasim (Nabi (ﷺ) berkata, "Ada satu jam (atau momen) yang sangat penting pada hari Jumat. Jika kebetulan seorang Muslim sedang berdoa dan memohon kepada Allah untuk kebaikan pada saat itu, Allah akan mengabulkan permintaannya." (Sub-narator meletakkan bagian atas jarinya di telapak tangan yang lain di antara jari tengah dan si kecil.)

Comment

Komentar Hadis: Jam Istimewa Jumat

Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari 5294 berbicara tentang momen karunia ilahi yang sangat besar pada hari Jumat ketika doa-doa diterima. Nabi Muhammad (ﷺ), yang disebut dengan kunya-nya Abul Qasim, menyoroti berkah temporal yang unik ini.

Sifat Waktu Istimewa Ini

Para ulama berbeda pendapat mengenai identifikasi tepat jam ini. Sebagian berpendapat itu adalah jam terakhir setelah sholat Asar hingga matahari terbenam, sementara yang lain mempertahankan bahwa itu adalah waktu ketika Imam duduk untuk menyampaikan khutbah hingga sholat selesai. Hikmah di balik penyembunyiannya mendorong umat beriman untuk terlibat dalam ibadah sepanjang hari Jumat.

Isyarat dari perawi bawahan menunjukkan singkatnya dan kehalusan momen ini - seperti ruang kecil di antara jari - menekankan kebutuhan untuk kewaspadaan dan pengabdian terus-menerus untuk menangkap waktu yang menguntungkan ini.

Syarat untuk Diterima

Hadis ini menentukan dua syarat: menjadi seorang Muslim dan terlibat dalam sholat dan doa pada saat yang tepat itu. Ini mengajarkan kita bahwa penerimaan membutuhkan iman yang benar dan tindakan yang tepat. Kombinasi sholat (sembahyang) dan doa (permohonan) menciptakan keadaan spiritual yang optimal untuk tanggapan ilahi.

Janji Allah untuk mengabulkan permintaan menunjukkan rahmat-Nya yang tak terbatas dan status khusus Jumat dalam tradisi Islam, menjadikannya peluang mingguan bagi umat beriman untuk mencari kebutuhan sah mereka dari Yang Maha Pemurah.