حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ أَخْبَرَنِي زُبَيْدٌ، قَالَ سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ، عَنِ الْبَرَاءِ، قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَخْطُبُ فَقَالَ ‏"‏ إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ، ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ، فَمَنْ فَعَلَ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Al-Bara'

Saya mendengar Nabi (saw) menyampaikan Khutba berkata, "Hal pertama yang harus dilakukan pada hari ini (hari pertama 'Id ul Adha) adalah berdoa; dan setelah kembali dari shalat kami menyembelih kurban kami (atas nama Allah) dan siapa pun yang melakukannya, dia bertindak sesuai dengan Sunnah (tradisi) kami."

Comment

Dua Festival (Eid) - Sahih al-Bukhari 951

Saya mendengar Nabi (s.a.w) menyampaikan Khutbah berkata, "Hal pertama yang harus dilakukan pada hari ini (hari pertama Idul Adha) adalah shalat; dan setelah kembali dari shalat kami menyembelih kurban kami (atas nama Allah) dan siapa pun yang melakukannya, ia telah bertindak sesuai dengan Sunna (tradisi) kami."

Komentar tentang Urutan Shalat dan Kurban

Hadis ini menetapkan urutan yang tepat dari tindakan pada Idul Adha: shalat Id harus mendahului penyembelihan kurban. Urutan ini adalah Sunnah fundamental yang membedakan praktik kami dari kebiasaan pra-Islam di mana kurban kadang-kadang mendahului ibadah.

Frasa "hal pertama yang harus dilakukan" menekankan prioritas dan pentingnya memulai hari dengan shalat berjamaah, menunjukkan bahwa tindakan ibadah langsung kepada Allah lebih diutamakan daripada ritual lain, bahkan tindakan mulia seperti kurban.

Signifikansi Mengikuti Contoh Kenabian

Ketika Nabi menyatakan "siapa pun yang melakukannya, ia telah bertindak sesuai dengan Sunna kami," ia menetapkan bahwa mengikuti urutan ini tidak hanya disukai tetapi merupakan mengikuti tradisi Kenabian itu sendiri. Ini memberikan nilai agama pada praktik tersebut di luar sekadar pelaksanaan tindakan.

Kurban yang disebutkan merujuk pada udhiyah (kurban Id) yang dilakukan oleh mereka yang mampu, sebagai tindakan syukur dan peringatan akan kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail demi Allah.

Implementasi Praktis

Umat Muslim harus menghadiri jamaah shalat Id terlebih dahulu, kemudian melanjutkan untuk menyembelih kurban mereka. Ini berlaku untuk hari pertama Idul Adha dan dua hari berikutnya (hari-hari Tasyrik).

Waktu untuk kurban dimulai segera setelah shalat Id berakhir dan berlanjut hingga matahari terbenam pada hari ketiga Tasyrik. Melakukan kurban sebelum shalat Id tidak sah dan tidak dihitung sebagai kurban Id.