حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي الْحَسَنُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ ـ رضى الله عنهم ـ فَكُلُّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ قَبْلَ الْخُطْبَةِ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Saya mengucapkan shalat 'Id bersama Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman dan mereka semua mengucapkan shalat sebelum menyampaikan Khutba.

Comment

Dua Festival (Eid) - Sahih al-Bukhari 962

Saya menawarkan shalat `Id dengan Utusan Allah (ﷺ), Abu Bakar, `Umar dan `Utsman dan semuanya menawarkan shalat sebelum menyampaikan Khutbah.

Komentar tentang Urutan Shalat Eid

Narasi ini menetapkan metode sunnah untuk shalat Eid, menunjukkan bahwa shalat mendahului khutbah (khotbah). Urutan ini berbeda dari shalat Jumat di mana khutbah datang lebih dulu.

Konsensus dari empat khalifah yang terbimbing dengan benar yang mengikuti praktik Nabi menunjukkan bahwa ini adalah sunnah yang mapan, bukan hanya preferensi pribadi. Urutan ini memungkinkan jamaah untuk menyelesaikan ibadah wajib sebelum mendengarkan khotbah.

Keputusan Hukum dan Signifikansi

Para ulama sepakat bahwa melakukan shalat Eid sebelum khutbah adalah sunnah yang dikonfirmasi. Imam harus memimpin shalat terlebih dahulu, kemudian menyampaikan dua khutbah dengan duduk singkat di antara keduanya.

Tradisi ini menunjukkan kelangsungan praktik Islam melalui generasi kepemimpinan yang saleh, mempertahankan metode Kenabian tanpa perubahan.