Saya tidak merasa cemburu pada wanita mana pun seperti yang saya rasakan terhadap Khadijah karena Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sering menyebutnya. Dia menikahi saya setelah tiga tahun kematiannya, dan Tuhannya (atau Gabriel) memerintahkannya untuk memberinya kabar baik tentang memiliki istana Qasab di Firdaus.
Keutamaan Para Penolong di Madinah (Anshar) - Sahih al-Bukhari 3817
Riwayat ini dari 'Aisyah (semoga Allah meridainya) menunjukkan cinta dan rasa hormat yang mendalam yang dijaga oleh Nabi Muhammad (ﷺ) untuk istri pertamanya Khadijah (semoga Allah meridainya) bahkan setelah kematiannya. Pernyataan ini mengungkapkan beberapa pelajaran spiritual penting mengenai hubungan pernikahan dalam Islam.
Komentar Ilmiah
Kecemburuan yang disebutkan di sini bukanlah jenis yang tercela melainkan emosi manusia alami yang timbul dari cinta yang mendalam kepada Nabi. Pengakuan jujur 'Aisyah menunjukkan ketulusan para Sahabat dalam mengungkapkan keadaan batin mereka.
Status luar biasa Khadijah terlihat melalui tiga bukti: seringnya Nabi mengingatnya bahkan bertahun-tahun setelah kematiannya, instruksi ilahi untuk memberitahunya tentang Surga, dan penyebutan khusus istananya yang terbuat dari Qasab (mutiara berongga atau bahan berharga), yang menunjukkan kedudukan yang tinggi.
Selang waktu tiga tahun sebelum pernikahan Nabi dengan 'Aisyah mencerminkan masa berkabungnya dan hikmah ilahi dalam mempersiapkan fase berikutnya dari misi kenabiannya. Riwayat ini pada akhirnya mengajarkan Muslim tentang menghormati pasangan yang saleh, menjaga kenangan mereka, dan pahala abadi bagi mereka yang mendukung perjuangan Allah.