Jibril datang kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Ini adalah Khadijah yang datang kepada Anda dengan hidangan yang berisi sup daging (atau makanan atau minuman). Ketika dia sampai di kamu, salamlah dia atas nama Tuhannya (yaitu Allah) dan atas namaku, dan beri dia kabar gembira bahwa memiliki istana Qasab di surga di mana tidak akan ada kebisingan atau kelelahan (masalah). "
Eksposisi Hadis
Tradisi mulia ini dari Sahih al-Bukhari (3820) menunjukkan status luhur Khadija bint Khuwaylid, Ibu Orang-Orang Beriman. Kemunculan Jibril dalam wujud manusia untuk menyampaikan salam ilahi menunjukkan keutamaannya yang tak tertandingi.
Instruksi malaikat untuk menyampaikan salam dari Allah sendiri mewakili kehormatan tertinggi yang diberikan kepada ciptaan mana pun. Pujian langit langsung seperti ini disediakan untuk hamba-hamba yang paling saleh.
Komentar Ilmiah
Istana Qasab yang disebutkan menandakan tempat tinggal dari mutiara berongga, melambangkan kemurnian dan keagungan. Tidak adanya kebisingan dan kelelahan menunjukkan kedamaian abadi dan kesempurnaan dalam pahala ilahi.
Hadis ini menetapkan keunggulan Khadija sebagai yang pertama memeluk Islam dan pendukung setia Nabi selama tahun-tahun wahyu yang paling menantang.
Pelayanannya dalam membawa makanan menggambarkan dukungan praktis yang dibutuhkan komunitas Muslim awal, mengubah tindakan duniawi menjadi ibadah melalui niat yang tulus.
Signifikansi Spiritual
Narasi ini mengajarkan bahwa pengakuan ilahi datang melalui keteguhan dalam iman dan dukungan tanpa henti terhadap kebenaran. Pelayanan duniawi Khadija memberinya istana-istana surgawi.
Hadis ini juga menggambarkan penghormatan Islam terhadap wanita saleh dan posisi abadi mereka di Surga, menegaskan kesetaraan gender dalam pahala spiritual.