حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا بَيَانٌ، وَإِسْمَاعِيلُ، قَالاَ سَمِعْنَا قَيْسًا، يَقُولُ سَمِعْتُ خَبَّابًا، يَقُولُ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَهْوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً، وَهْوَ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ، وَقَدْ لَقِينَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ شِدَّةً فَقُلْتُ أَلاَ تَدْعُو اللَّهَ فَقَعَدَ وَهْوَ مُحْمَرٌّ وَجْهُهُ فَقَالَ ‏"‏ لَقَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ لَيُمْشَطُ بِمِشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ عِظَامِهِ مِنْ لَحْمٍ أَوْ عَصَبٍ مَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَيُوضَعُ الْمِنْشَارُ عَلَى مَفْرِقِ رَأْسِهِ، فَيُشَقُّ بِاثْنَيْنِ، مَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَلَيُتِمَّنَّ اللَّهُ هَذَا الأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ مَا يَخَافُ إِلاَّ اللَّهَ ‏"‏‏.‏ زَادَ بَيَانٌ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Sa'id bin Jubair

'AbdurRahman bin Abza berkata, "Tanyakan kepada Ibnu 'Abbas tentang dua ayat Al-Qur'an ini: 'Jangan membunuh kehidupan seperti yang Allah jadikan suci, kecuali untuk alasan yang adil.' (25.168) Dan barangsiapa membunuh orang beriman dengan sengaja, balasannya adalah Neraka. (4.93) Maka aku bertanya kepada Ibnu 'Abbas yang berkata: "Ketika ayat yang ada di Sura-al-Furqan diturunkan, orang-orang di Mekah berkata: 'Tetapi kami telah membunuh kehidupan seperti yang Allah jadikan suci, dan kami telah memohon kepada dewa-dewa lain bersama Allah, dan kami juga telah melakukan percabulan.' Maka Allah berfirman: 'Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan berbuat baik-- (25.70) Maka ayat ini menyangkut orang-orang itu. Adapun Ayat dalam Surat-an-Nisa (4-93), itu berarti bahwa jika seseorang, setelah memahami Islam dan hukum dan kewajibannya, membunuh seseorang, maka hukumannya adalah tinggal di dalam api (neraka) selama-lamanya." Kemudian saya menyebutkan hal ini kepada Mujahid yang berkata, "Kecuali orang yang menyesali (kejahatannya)."