حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ـ رضى الله عنه أَنَّ أَهْلَ، مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً، فَأَرَاهُمُ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ، حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Abdullah

Bulan terbelah (menjadi dua bagian).

Comment

Pembelahan Bulan: Sebuah Mukjizat yang Nyata

Pembelahan bulan (insyaq al-qamar) adalah salah satu mukjizat terbesar (mu'jizat) yang diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Hal ini disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an yang Mulia: "Hari Kiamat telah dekat, dan bulan telah terbelah [menjadi dua]." (Surah Al-Qamar, 54:1). Peristiwa ini terjadi di Makkah sebelum Hijrah, ketika orang-orang kafir meminta tanda dari Nabi ﷺ.

Riwayat dari Para Sahabat

Peristiwa penting ini dilaporkan secara otentik oleh banyak Sahabat. Anas ibn Malik (semoga Allah meridainya) meriwayatkan: "Orang-orang Makkah meminta Rasulullah ﷺ untuk menunjukkan mukjizat, maka beliau menunjukkan pembelahan bulan kepada mereka." (Sahih al-Bukhari 3871, dan lainnya).

Ibn Mas'ud (semoga Allah meridainya) bersaksi: "Bulan terbelah menjadi dua bagian terpisah selama masa hidup Rasulullah ﷺ. Satu bagian berada di belakang gunung dan bagian lainnya berada di sisi gunung ini. Maka Rasulullah ﷺ berkata kepada kami, 'Saksikanlah.'"

Komentar Ulama tentang Signifikansinya

Para ulama telah menjelaskan bahwa mukjizat ini melayani berbagai tujuan ilahi. Utamanya, itu adalah respons definitif terhadap tantangan kaum musyrik, memberikan bukti jelas tentang kebenaran Nabi. Meskipun menyaksikan tanda kosmik ini, orang-orang kafir yang keras kepala menganggapnya sebagai sihir belaka, menunjukkan bagaimana prasangka dapat membutakan seseorang terhadap bukti yang paling jelas.

Imam Al-Qurtubi mencatat bahwa pembelahan itu bersifat visual dan fisik - bulan benar-benar terbagi menjadi dua bagian yang terpisah, dengan gunung Hira terlihat di antara mereka. Ini bukan gerhana atau ilusi optik, tetapi penangguhan sementara tatanan alam oleh Perintah Allah, Yang Mahakuasa.

Kesaksian yang Abadi

Mukjizat ini tetap menjadi kesaksian abadi yang disebutkan dalam Al-Qur'an hingga Hari Kiamat. Penyebutannya berfungsi sebagai pengingat bahwa Hari Kiamat memang dekat dan bahwa tanda-tanda kenabian jelas bagi mereka yang merenungkan. Para Penolong di Madinah (Ansar), setelah mendengar ini dan mukjizat lainnya, mengenali kebenaran dan memeluk Islam dengan sepenuh hati, semoga Allah meridai mereka semua.