حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَارِثِ، حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم مَا أَغْنَيْتَ عَنْ عَمِّكَ فَإِنَّهُ كَانَ يَحُوطُكَ وَيَغْضَبُ لَكَ‏.‏ قَالَ ‏"‏ هُوَ فِي ضَحْضَاحٍ مِنْ نَارٍ، وَلَوْلاَ أَنَا لَكَانَ فِي الدَّرَكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Al-Musaiyab

Ketika Abu Thalib berada di ranjang kematiannya, Nabi (صلى الله عليه وسلم) mendatanginya sementara Abu Jahl duduk di sampingnya. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Wahai pamanku! Katakanlah: Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, ungkapan yang akan kubela di hadapan Allah." Abu Jahl dan Abdullah bin Umaiya berkata, "Wahai Abu Thalib! Maukah Anda meninggalkan agama 'Abdul Muttalib?" Maka mereka terus mengatakan ini kepadanya sehingga pernyataan terakhir yang dia katakan kepada mereka (sebelum dia meninggal) adalah: "Saya menganut agama 'Abdul Muttalib." Kemudian Nabi bersabda, "Aku akan terus memohon pengampunan Allah untukmu kecuali aku dilarang melakukannya." Kemudian ayat berikut diturunkan: "Tidaklah pantas bagi Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan orang-orang mukmin untuk memohon pengampunan Allah bagi orang-orang, bahkan jika mereka adalah kerabat dekat mereka, setelah menjadi jelas bagi mereka bahwa mereka adalah penghuni Api (Neraka)." (9.113) Ayat yang lain juga diwahyukan: "(Wahai Nabi!) Sesungguhnya kamu tidak membimbing siapa yang kamu sukai, tetapi Allah membimbing siapa yang akan Dia ......." (28.56)