حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ لَمَّا كَذَّبَنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ، فَجَلاَ اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ، فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Jabir bin 'Abdullah

Bahwa dia mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata, "Ketika orang-orang Quraisy tidak mempercayai saya (yaitu kisah Perjalanan Malamku), aku berdiri di Al-Hijr dan Allah menampilkan Yerusalem di depanku, dan aku mulai menggambarkannya kepada mereka saat aku melihatnya."

Comment

Keutamaan Para Penolong di Madinah (Anshar)

Sahih al-Bukhari - Hadits 3886

Teks Hadits

Bahwa dia mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Ketika orang-orang Quraisy tidak mempercayaiku (yaitu kisah Perjalanan Malamku), aku berdiri di Al-Hijr dan Allah menampilkan Yerusalem di hadapanku, dan aku mulai menggambarkannya kepada mereka sambil aku melihatnya."

Komentar tentang Mukjizat

Riwayat ini menunjukkan salah satu mukjizat nyata yang diberikan kepada Nabi Muhammad (ﷺ) sebagai konfirmasi ilahi atas kebenarannya. Ketika orang Quraisy tidak mempercayai kisahnya tentang Perjalanan Malam (Isra'), Allah menampilkan Baitul Maqdis (Yerusalem) di depan matanya saat dia berdiri di Hijr Ka'bah, memungkinkannya untuk menggambarkan detail-detail tepatnya meskipun secara fisik jauh darinya.

Signifikansi Al-Hijr

Al-Hijr adalah area setengah lingkaran yang berdekatan dengan Ka'bah, juga dikenal sebagai Hijr Ismail. Berdirinya Nabi di tempat suci ini sambil menerima penglihatan ini menekankan kesucian lokasi dan menghubungkan mukjizat ini dengan tradisi Ibrahim, karena area ini dikaitkan dengan Nabi Ismail dan ibunya Hajar.

Dukungan Ilahi untuk Kenabian

Peristiwa ini berfungsi sebagai bukti yang menentukan terhadap skeptisisme orang-orang kafir. Deskripsi rinci tentang fitur-fitur Yerusalem - yang banyak orang Quraisy kenal karena perjalanan dagang mereka - memberikan bukti yang tak terbantahkan bahwa pengalaman Nabi itu asli dan difasilitasi secara ilahi, bukan khayalan atau dibuat-buat.

Pengamatan Para Ulama

Para ulama klasik mencatat bahwa mukjizat ini melengkapi mukjizat yang lebih besar dari Perjalanan Malam itu sendiri. Sementara Isra' adalah perjalanan fisik, penglihatan ini berfungsi sebagai bukti publik bagi mereka yang meragukan. Ini menunjukkan kekuasaan Allah untuk membuat hal-hal yang jauh terlihat dan mengkonfirmasi bahwa mukjizat kenabian diberikan sesuai dengan kebutuhan situasi.