حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ، يَقُولُ عُدْنَا خَبَّابًا فَقَالَ هَاجَرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم نُرِيدُ وَجْهَ اللَّهِ، فَوَقَعَ أَجْرُنَا عَلَى اللَّهِ، فَمِنَّا مَنْ مَضَى، لَمْ يَأْخُذْ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئًا، مِنْهُمْ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ، وَتَرَكَ نَمِرَةً، فَكُنَّا إِذَا غَطَّيْنَا بِهَا رَأْسَهُ بَدَتْ رِجْلاَهُ، وَإِذَا غَطَّيْنَا رِجْلَيْهِ بَدَا رَأْسُهُ، فَأَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نُغَطِّيَ رَأْسَهُ، وَنَجْعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ شَيْئًا مِنْ إِذْخِرٍ‏.‏ وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ فَهْوَ يَهْدِبُهَا‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) duduk di mimbar dan berkata, "Allah telah memberikan salah satu hamba-Nya pilihan untuk menerima kemegahan dan kemewahan kehidupan duniawi apa pun yang disukainya atau menerima kebaikan (akhirat) yang ada di sisi Allah. Maka dia telah memilih kebaikan yang ada di tangan Allah." Setelah itu Abu Bakar menangis dan berkata, "Ayah dan ibu kami dikorbankan untukmu." Kami menjadi heran akan hal ini. Orang-orang berkata, "Lihat orang tua ini! Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berbicara tentang seorang hamba Allah yang kepadanya Dia telah memberikan pilihan untuk memilih kemegahan kehidupan duniawi ini atau kebaikan yang bersama-Nya, sementara dia berkata. 'Ayah dan ibu kami menjadi pengorbanan (Aku untukmu." Tetapi Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) yang telah diberi pilihan, dan Abu Bakar mengetahuinya lebih baik daripada kami. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menambahkan, "Tidak diragukan lagi, aku berhutang budi kepada Abu Bakar lebih dari siapa pun dalam hal persahabatan dan kekayaannya. Dan jika saya harus mengambil Khalil dari pengikut saya, saya pasti akan mengambil Abu Bakar, tetapi persaudaraan Islam adalah demikian. cukup. Janganlah pintu (yaitu Khoukha) Masjid tetap terbuka, kecuali pintu Abu Bakar."

Comment

Analisis Kontekstual

Narasi mendalam dari Sahih al-Bukhari 3904 ini mengungkapkan penyakit terminal Nabi ﷺ dan pilihannya antara kehidupan duniawi dan bertemu Allah. Istilah "Hamba" merujuk pada Nabi sendiri, menunjukkan penghambaan sempurnanya kepada Allah sambil diberikan pilihan luar biasa ini.

Wawasan Spiritual Abu Bakar

Pemahaman langsung dan respons emosional Abu Bakar menunjukkan kesadaran spiritual yang mendalam dan kedekatannya dengan Rasul ﷺ. Sementara yang lain bingung, hanya dia yang memahami keseriusan momen itu, mengenali ini sebagai indikasi perpisahan Nabi.

Seruannya "Ayah dan ibu kami dikorbankan untukmu" mengungkapkan pengabdian tertinggi yang diizinkan dalam Islam setelah tauhid, menunjukkan kesiapan para sahabat untuk mengorbankan segalanya bagi Rasulullah.

Kesaksian Tiga Kali Lipat

Nabi ﷺ menegaskan keunggulan Abu Bakar dalam tiga hal: persahabatan sepanjang misi kenabian, pengorbanan finansial dalam mendukung Islam, dan kedekatan spiritual yang akan menjadikannya Khalil (sahabat khusus) terpilih jika bukan karena ikatan persaudaraan Islam yang lebih unggul.

Pintu Abu Bakar

Perintah untuk menutup semua pintu masjid kecuali pintu Abu Bakar melambangkan status uniknya. Para ulama menjelaskan ini sebagai langkah praktis dan indikasi metafisik dari koneksi spiritual eksklusifnya dengan masjid dan misi Nabi, menetapkan prioritasnya untuk kekhalifahan.