حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ، يَقُولُ عُدْنَا خَبَّابًا فَقَالَ هَاجَرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم نُرِيدُ وَجْهَ اللَّهِ، فَوَقَعَ أَجْرُنَا عَلَى اللَّهِ، فَمِنَّا مَنْ مَضَى، لَمْ يَأْخُذْ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئًا، مِنْهُمْ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ، وَتَرَكَ نَمِرَةً، فَكُنَّا إِذَا غَطَّيْنَا بِهَا رَأْسَهُ بَدَتْ رِجْلاَهُ، وَإِذَا غَطَّيْنَا رِجْلَيْهِ بَدَا رَأْسُهُ، فَأَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نُغَطِّيَ رَأْسَهُ، وَنَجْعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ شَيْئًا مِنْ إِذْخِرٍ. وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ فَهْوَ يَهْدِبُهَا.
Terjemahan
Menceritakan Aisha
Abu Bakar menikahi seorang wanita dari suku Bani Kalb, yang disebut Um Bakr. Ketika Abu Bakar bermigrasi ke Madinah, dia menceraikannya dan dia menikah dengan sepupunya, penyair yang mengucapkan puisi berikut meratapi orang-orang Quraisy: "Apa yang disimpan di dalam sumur, Sumur Badar, (Pemiliknya) nampan punuk unta panggang? Apa yang disimpan di sumur, Sumur Badar, (Pemilik) penyanyi wanita Dan teman-teman dari teman-teman yang terhormat; yang dulu minum (anggur) bersama, Umm Bakar menyapa kami Dengan salam damai, Tetapi dapatkah saya menemukan kedamaian Setelah umat-Ku pergi? Rasul mengatakan kepada kita bahwa Kita akan hidup kembali, Tetapi kehidupan seperti apa burung hantu dan tengkorak akan hidup?: