حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ أَنْبَأَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، سَمِعَ الْبَرَاءَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ أَوَّلُ مَنْ قَدِمَ عَلَيْنَا مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ وَابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، ثُمَّ قَدِمَ عَلَيْنَا عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ وَبِلاَلٌ رضى الله عنهم‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas

Selama haji terakhir yang dipimpin oleh `Umar, `Abdur-Rahman bin `Auf kembali ke keluarganya di Mina dan menemui saya di sana. Abdurrahman berkata (kepada Umar), “Wahai pemimpin orang-orang mukmin! Musim haji adalah musim ketika datanglah sampah dari orang-orang (selain yang baik di antara mereka), maka saya sarankan agar Anda menunggu sampai Anda kembali ke Madinah, karena itu adalah tempat migrasi dan sunnah (yaitu tradisi Nabi), dan di sana Anda akan dapat merujuk masalah ini kepada para ulama, para bangsawan dan orang-orang yang berpendapat bijaksana.” Umar berkata, “Saya akan membicarakannya di Madinah pada khotbah pertama saya yang akan saya sampaikan di sana.”