حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ أَنْبَأَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، سَمِعَ الْبَرَاءَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ أَوَّلُ مَنْ قَدِمَ عَلَيْنَا مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ وَابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، ثُمَّ قَدِمَ عَلَيْنَا عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ وَبِلاَلٌ رضى الله عنهم‏.‏
Terjemahan
Narasi Aisha

Suatu kali Abu Bakr datang kepadanya pada hari 'Idul Fitr atau `Idul Adha ketika Nabi (ﷺ) bersamanya dan ada dua penyanyi perempuan bersamanya, menyanyikan lagu-lagu Ansar tentang hari Buat. Abu Bakr berkata dua kali. “Alat musik Setan!” Tetapi Nabi (ﷺ) berkata, “Tinggalkan mereka Abu Bakr, karena setiap bangsa memiliki 'Id (yaitu hari raya) dan hari ini adalah 'Id kami.”