Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali dia memperingatkan umatnya tentang pembohong bermata satu (ad-Dajjal). ﷺ Dia bermata satu padahal Tuhanmu tidak bermata satu, dan firman 'kafir' tertulis di antara kedua matanya.
Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)
Sahih al-Bukhari - Hadis 7408
Penjelasan Hadis
Hadis mulia ini menetapkan prinsip-prinsip dasar akidah Islam mengenai Dajjal dan sifat-sifat sempurna Allah. Peringatan Nabi tentang pendusta bermata satu berfungsi untuk melindungi iman umat dari cobaan besar darinya.
Penjelasan bahwa "Tuhanmu tidak bermata satu" menegaskan kesempurnaan Allah dan meniadakan segala kekurangan dari Esensi-Nya. Berbeda dengan Dajjal yang diciptakan dan kekurangan mata, Allah Yang Maha Tinggi sempurna dalam semua sifat-Nya, melihat segala sesuatu tanpa memerlukan organ fisik.
Tulisan "Kafir" di antara matanya menunjukkan hikmah Allah dalam membuat kekafiran tampak jelas padanya, berfungsi sebagai tanda yang jelas bagi orang beriman. Tanda yang terlihat ini membedakan kebenaran dari kepalsuan dan membantu pengenalan fitnah besar ini.
Komentar Ulama
Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa setiap nabi memperingatkan umatnya tentang Dajjal, menunjukkan universalitas cobaan ini dan pentingnya bersiap melalui keyakinan yang benar dan amal saleh.
Al-Qurtubi mencatat bahwa sifat bermata satu Dajjal melambangkan kebutaan spiritual dan penyimpangannya dari kebenaran, sementara orang beriman memiliki wawasan iman yang melihat realitas melalui bimbingan Allah.
Ibn al-Arabi menekankan bahwa hadis ini menetapkan prinsip transendensi Allah di atas ketidaksempurnaan fisik, memperkuat fondasi Tauhid - bahwa tidak ada yang menyerupai Allah dalam esensi, sifat, atau tindakan-Nya.