حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ، أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ، وَأَبِي، ظَبْيَانَ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ لاَ يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi dari Jarir bin Abdullah

Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak akan mengasihani orang-orang yang tidak mengasihani manusia.” ﷺ

Comment

Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)

Sahih al-Bukhari - Hadis 7376

Teks Hadis

Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Allah tidak akan mengasihani mereka yang tidak mengasihani umat manusia."

Komentar Ulama

Hadis yang mendalam ini menetapkan hubungan tak terpisahkan antara rahmat ilahi dan belas kasihan manusia. Nabi (ﷺ) mengajarkan bahwa rahmat Allah bergantung pada belas kasihan kita terhadap ciptaan-Nya.

Para ulama menjelaskan bahwa ini mencakup seluruh umat manusia - Muslim dan non-Muslim. Menunjukkan belas kasihan termasuk kebaikan, kasih sayang, pengampunan, dan menghindari bahaya. Seseorang yang mengeraskan hatinya terhadap orang lain menunjukkan ketidaklayakannya untuk belas kasihan ilahi.

Ibn Rajab al-Hanbali berkomentar bahwa hadis ini menunjukkan kesempurnaan keadilan Allah - Dia memperlakukan hamba-hamba-Nya sesuai dengan bagaimana mereka memperlakukan orang lain. Al-Qurtubi menambahkan bahwa belas kasihan terhadap ciptaan adalah salah satu cara terbesar untuk mencapai rahmat Allah di dunia ini dan di akhirat.

Ajaran ini mencerminkan sifat komprehensif moralitas Islam, di mana ibadah kepada Allah secara intrinsik terkait dengan perilaku saleh terhadap ciptaan-Nya.