Seorang putra dari salah satu putri Nabi (ﷺ) sedang sekarat, jadi dia mengirim seseorang untuk memanggil Nabi. Dia mengiriminya pesan, “Apa yang Allah ambil adalah untuknya, dan apa yang Dia berikan untuknya, dan segala sesuatu memiliki jangka waktu yang terbatas (di dunia) sehingga dia harus sabar dan berharap akan pahala Allah.” Dia kemudian memanggilnya lagi, bersumpah bahwa dia harus datang. Rasulullah (ﷺ) bangkit, begitu pula Mu`adh bin Jabal, Ubai bin Ka`b dan 'Ubada bin As-Samit. Ketika dia masuk (rumah), mereka menyerahkan anak itu kepada Rasulullah (ﷺ) sementara nafasnya terganggu di dadanya. (Sub-narator berkata: Saya pikir dia berkata, “... seolah-olah itu adalah kulit air.”) Rasulullah (ﷺ) mulai menangis, lalu Sa`d bin Ubada berkata, “Apakah kamu menangis?” Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak mempunyai belas kasihan kepada hamba-hamba-Nya yang berbelas kasihan. ﷺ