Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Ketika Allah menciptakan ciptaan, Dia menulis bersama-Nya di atas takhta-Nya: 'Rahmat-Ku telah mendahului kemarahanku.”
Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)
Sahih al-Bukhari 7453
Teks Hadis
Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Ketika Allah menciptakan makhluk, Dia menulis bersama-Nya di atas Arsy-Nya: 'Rahmat-Ku telah mendahului Murka-Ku."
Komentar tentang Rahmat Ilahi
Hadis yang diberkati ini menetapkan prinsip mendasar bahwa Rahmat Allah mencakup segala sesuatu dan mendahului Murka-Nya. Tulisan di atas Arsy menandakan sifat abadi dan tidak berubah dari ketetapan ilahi ini.
Rahmat Allah bukan sekadar atribut tetapi kekuatan aktif yang mendahului penciptaan itu sendiri. Keutamaan yang disebutkan menunjukkan bahwa rahmat adalah kecenderungan utama Allah terhadap ciptaan-Nya, sementara kemarahan adalah sekunder dan bersyarat pada pelanggaran.
Wawasan Ilmiah
Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa tulisan ini terjadi sebelum penciptaan, menunjukkan pengetahuan Allah sebelumnya dan keutamaan rahmat-Nya atas kemurkaan.
Al-Qurtubi mencatat bahwa frasa "bersama-Nya di atas Arsy-Nya" menandakan kebesaran dan keagungan ketetapan ini, menunjukkan keabadian dan otoritasnya.
Hadis ini memberikan penghiburan yang mendalam bagi orang beriman, menegaskan bahwa betapapun besar dosa seseorang, rahmat Allah lebih luas dan menjangkau mereka yang bertobat dan mencari pengampunan.
Implikasi Praktis
Ajaran ini mendorong harapan akan rahmat ilahi sambil mempertahankan ketakutan akan hukuman ilahi, menciptakan keadaan hati yang seimbang yang menjadi ciri orang beriman sejati.
Ini mengingatkan umat Islam untuk mewujudkan rahmat dalam pergaulan mereka dengan orang lain, karena menunjukkan rahmat kepada ciptaan adalah cara untuk meraih rahmat Sang Pencipta.