حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِذَا دَعَوْتُمُ اللَّهَ فَاعْزِمُوا فِي الدُّعَاءِ، وَلاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ مُسْتَكْرِهَ لَهُ ‏"‏‏.‏
Salin
Narasi 'Ubada bin As-Samit

Saya, bersama sekelompok orang, memberikan janji kesetiaan kepada Rasulullah (ﷺ). Beliau berkata, “Aku mengambil janji kamu dengan syarat bahwa kamu (1) tidak akan bersekutu dengan Allah, (2) tidak mencuri, (3) tidak akan melakukan hubungan seksual yang haram, (4) tidak akan membunuh keturunanmu, (5) tidak akan memfitnah, (6) dan tidak akan mendurhakanku ketika aku memerintahkan kamu untuk berbuat baik. Barangsiapa di antara kamu yang taat pada janjinya, maka pahalanya ada di sisi Allah. Dan barangsiapa yang melakukan salah satu dari dosa itu dan menerima siksa di dunia, siksa itu adalah ampunan atas dosa-dosanya dan penyucian. Tetapi jika Allah melindungi dia, maka terserah Allah untuk menyiksa dia jika Dia menghendaki atau memaafkan Dia, jika Dia menghendaki.