حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ، حَدَّثَنَا أَبُو زَيْدٍ، سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ، قَالَ ‏"‏ إِذَا تَقَرَّبَ الْعَبْدُ إِلَىَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَإِذَا أَتَانِي مَشْيًا أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW bersabda bahwa Tuhanmu berfirman: “Setiap perbuatan (dosa) dapat dihapuskan; dan puasa adalah bagi-Ku, maka Aku akan memberikan pahala untuknya. Dan bau yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih baik di mata Allah daripada bau kesturi.” ﷺ (Lihat Hadis No. 584)

Comment

Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)

Sahih al-Bukhari 7538

Proklamasi Ilahi Mengenai Puasa

Hadis qudsi yang suci ini menetapkan puasa sebagai tindakan ibadah yang unik dan ilahi. Allah sendiri menyatakan "puasa adalah untuk-Ku," membedakannya dari tindakan pengabdian lainnya. Atribusi eksklusif ini menandakan status khusus puasa, bebas dari pamer karena realitasnya hanya diketahui oleh Allah.

Sistem Pahala Ilahi

Pernyataan Allah "Aku akan memberikan pahala untuknya" menunjukkan bahwa Dia sendiri, tanpa perantara, akan membalas orang yang berpuasa. Ini berbeda dengan perbuatan lain yang pahalanya terukur, sementara pahala puasa melampaui ukuran, langsung dari Perbendaharaan Kemurahan Ilahi.

Transformasi Spiritual Melalui Pantangan Fisik

Deklarasi luar biasa hadis bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih baik dari kesturi menunjukkan bagaimana kesulitan fisik berubah menjadi wangi spiritual. Ini melambangkan bagaimana ketidaknyamanan duniawi menjadi kesenangan surgawi dalam perkiraan Allah, meningkatkan status orang beriman melalui pengabdian yang tulus.

Sifat Penebusan Perbuatan

Pernyataan pembuka "Setiap perbuatan (berdosa) dapat ditebus" menetapkan rahmat Allah yang komprehensif sambil menyoroti keunggulan khusus puasa. Para ulama mencatat bahwa ini mengkontekstualisasikan puasa dalam kerangka pengampunan ilahi yang lebih luas sambil menekankan posisi uniknya dalam pemurnian spiritual.