حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ، حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ يَزِيدَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ مَا أَذِنَ اللَّهُ لِشَىْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

bahwa dia mendengar Nabi (ﷺ) berkata, “Allah tidak mendengarkan apa pun karena Dia mendengarkan bacaan Al-Qur'an oleh seorang nabi yang membacanya dengan suara manis yang terdengar menarik.”

Comment

Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)

Sahih al-Bukhari - Hadis 7544

Teks Hadis

"Allah tidak mendengarkan sesuatu seperti Dia mendengarkan bacaan Al-Qur'an oleh seorang Nabi yang membacanya dengan suara yang menarik, terdengar, dan merdu."

Komentar tentang Pendengaran Ilahi

Hadis ini menegaskan sifat pendengaran Allah dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya. Frasa "Allah tidak mendengarkan sesuatu seperti Dia mendengarkan" menunjukkan perhatian khusus dan tak tertandingi yang Allah berikan kepada bacaan Al-Qur'an. Pendengaran ini tidak seperti pendengaran manusia tetapi mewakili penerimaan dan kesenangan ilahi.

Keunggulan Bacaan yang Indah

Spesifikasi "suara yang menarik, terdengar, dan merdu" menunjukkan keutamaan memperindah suara saat membaca Al-Qur'an. Ini bukan berarti menyanyi buatan atau distorsi huruf, melainkan membaca dengan tajwid yang benar, kejelasan, dan kemanisan alami yang mencerminkan penghormatan terhadap firman Allah.

Contoh Kenabian dan Penerapan

Meskipun hadis menyebutkan "seorang Nabi," para ulama menjelaskan bahwa ini mencakup Umat yang mengikuti contoh Nabi. Ketika umat Islam membaca Al-Qur'an dengan indah, mereka memperoleh sebagian dari perhatian ilahi khusus ini. Ini mendorong pembelajaran bacaan yang benar dan mengembangkan hubungan yang tulus dengan Al-Qur'an.

Implikasi Spiritual

Pendengaran ilahi ini membawa banyak berkah: penerimaan bacaan, penggandaan pahala, ketenangan spiritual bagi pembaca, dan peningkatan iman. Ini mengingatkan orang beriman bahwa membaca Al-Qur'an bukan sekadar ritual tetapi persekutuan yang mendalam dengan Yang Ilahi.