حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ يَقْبِضُ اللَّهُ الأَرْضَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَيَطْوِي السَّمَاءَ بِيَمِينِهِ ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ ‏"‏‏.‏ وَقَالَ شُعَيْبٌ وَالزُّبَيْدِيُّ وَابْنُ مُسَافِرٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ يَحْيَى عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari kiamat Allah akan memegang seluruh bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya dan berkata, “Akulah Raja, di manakah raja-raja di bumi?” ﷺ '

Comment

Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)

Sahih al-Bukhari 7382

Teks Hadis

Nabi (ﷺ) bersabda, "Pada Hari Kebangkitan, Allah akan memegang seluruh bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya dan berkata, 'Akulah Raja: di mana raja-raja bumi?'"

Komentar tentang Kedaulatan Ilahi

Hadis yang mendalam ini menetapkan kekuasaan dan kedaulatan mutlak Allah Yang Maha Kuasa. Gambaran memegang bumi dan melipat langit menunjukkan kekuasaan dan kendali-Nya yang lengkap atas ciptaan. Pertanyaan "Di mana raja-raja bumi?" berfungsi sebagai pengingat yang kuat bahwa semua kekuasaan duniawi bersifat sementara dan ilusif di hadapan Raja Abadi.

Signifikansi Teologis

Narasi ini menegaskan sifat Allah sebagai Al-Malik (Yang Maha Berdaulat) dan menyangkal klaim otoritas tertinggi oleh makhluk ciptaan. Pelipatan langit dengan tangan kanan-Nya menunjukkan keagungan-Nya dan kemudahan dengan mana Dia menjalankan kekuasaan atas alam semesta. Ini berfungsi sebagai peringatan terhadap kesombongan dan pengingat akan akuntabilitas akhir umat manusia.

Implikasi Praktis

Orang beriman harus menginternalisasi bahwa kekuasaan sejati hanya milik Allah, sehingga menumbuhkan kerendahan hati dan menghindari penindasan. Pemahaman ini harus membentuk hubungan kita dengan otoritas duniawi - menghormatinya dalam batasan Islam sambil mengakui sifat sementaranya. Fokus utama harus tetap pada menyenangkan Raja Sejati daripada mencari validasi dari penguasa duniawi.