Kami bersama Nabi (ﷺ) dalam perjalanan, dan setiap kali kami naik ke tempat yang tinggi, kami biasa berkata, “Allahu Akbar.” Nabi (ﷺ) berkata, “Jangan terlalu merepotkan dirimu! Anda tidak memanggil orang tuli atau orang yang tidak hadir, tetapi Anda memanggil Dia yang Mendengar, Melihat, dan sangat dekat. Kemudian dia datang kepadaku ketika aku berkata di dalam hatiku, “La hawla wala quwwatta illa billah (Tidak ada kekuatan dan kekuatan kecuali di sisi Allah).” Dia berkata kepadaku, “Wahai Abdullah bin Qais! Katakanlah: “La hawla wala quwwata illa billah (tidak ada kekuatan dan kekuasaan kecuali di sisi Allah), karena itu adalah salah satu harta surga.” Atau berkata, “Haruskah aku memberitahukannya kepadamu?”
Keesaan, Keunikan Allah (Tauhid)
Sahih al-Bukhari - Hadits 7386
Analisis Kontekstual
Narasi ini terjadi selama perjalanan dengan Nabi Muhammad (ﷺ), menunjukkan bagaimana ajaran Islam meresap ke semua aspek kehidupan, termasuk perjalanan. Praktik para sahabat mengucapkan "Allahu Akbar" saat mendaki tempat tinggi mencerminkan ingatan mereka yang konstan terhadap Allah.
Memperbaiki Praktik Ibadah
Instruksi Nabi "Jangan menyusahkan diri kalian terlalu banyak" mengajarkan moderasi dalam ibadah dan memperbaiki kesalahpahaman bahwa doa yang keras atau melelahkan diperlukan. Beliau menekankan bahwa Allah tidak tuli maupun absen, tetapi Al-Sami' (Yang Maha Mendengar) dan Al-Baseer (Yang Maha Melihat), yang selalu dekat dengan hamba-hamba-Nya.
Harta Surga
Ketika Nabi secara khusus berbicara kepada Abdullah bin Qais tentang "La hawla wala quwwata illa billah," beliau mengungkapkan status luar biasa frasa ini sebagai "salah satu harta Surga." Ini menunjukkan nilai spiritualnya yang mendalam dan efektivitasnya dalam memperkuat ketergantungan seseorang hanya pada Allah.
Komentar Ilmiah
Ulama klasik menjelaskan bahwa hadits ini menetapkan beberapa prinsip: pentingnya ibadah yang moderat, kehadiran dan perhatian Allah yang meliputi terhadap hamba-hamba-Nya, dan keunggulan doa-doa tertentu. Frasa "La hawla wala quwwata illa billah" mengakui ketidakmampuan manusia dan menegaskan bahwa semua kekuatan hanya milik Allah, menjadikannya pernyataan Tauhid yang komprehensif.