حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لاَ يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ، عَلَى كُلِّ باب مَلَكَانِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menceritakan kepada kita sebuah cerita panjang tentang Ad-Dajjal, dan di antara banyak hal yang dia sebutkan, adalah perkataannya, "Ad-Dajjal akan datang dan dilarang baginya untuk melewati pintu masuk Madinah. Dia akan mendarat di beberapa daerah tandus asin (di luar) Madinah; pada hari itu orang terbaik atau salah satu orang terbaik akan datang kepadanya dan berkata, 'Saya bersaksi bahwa Anda adalah Dajjal yang sama yang deskripsinya diberikan kepada kami oleh Rasulullah (صلى الله عليه وسلم).' Ad-Dajjal akan berkata kepada orang-orang, 'Jika saya membunuh orang ini dan menghidupkannya kembali, apakah Anda akan meragukan klaim saya?' Mereka akan berkata, 'Tidak.' Kemudian Ad-Dajjal akan membunuh orang itu dan menghidupkannya kembali. Orang itu akan berkata, 'Sekarang saya tahu realitas Anda lebih baik dari sebelumnya.' Ad-Dajjal akan berkata, 'Saya ingin membunuhnya tetapi saya tidak bisa.' "

Comment

Keutamaan Madinah - Sahih al-Bukhari 1882

Riwayat ini dari Nabi Muhammad (ﷺ) mengenai Ad-Dajjal mengandung hikmah yang mendalam tentang kesucian Madinah dan perlindungan spiritual yang diberikan kepada orang-orang beriman. Larangan Ad-Dajjal masuk melalui pintu-pintu Madinah menunjukkan penjagaan ilahi atas kota Nabi.

Kesucian Madinah

Perlindungan Madinah dari Ad-Dajjal adalah manifestasi rahmat khusus Allah atas kota yang melindungi Nabi dan komunitas Muslim awal. Malaikat berjaga di pintu-pintunya, mencegah penipu terbesar menembus batas-batasnya.

Perlindungan ini tidak hanya meluas ke kota fisik tetapi melambangkan pelestarian pengetahuan dan tradisi Islam autentik yang berasal dari tanah yang diberkati ini.

Kesaksian Orang Beriman

Orang beriman yang berani menghadapi Ad-Dajjal mewakili manifestasi iman tertinggi - mengenali kepalsuan meskipun ada mukjizat yang tampak. Pernyataannya "Saya bersaksi bahwa Anda adalah Dajjal yang sama" menunjukkan kekuatan ajaran kenabian dalam membedakan kebenaran dari penipuan.

Setelah dibunuh dan dibangkitkan, pernyataannya "Sekarang saya tahu kenyataan Anda lebih baik dari sebelumnya" menunjukkan bahwa iman sejati menjadi lebih kuat melalui cobaan, dan mengalami penipuan Dajjal secara langsung hanya meningkatkan keyakinan orang beriman.

Keterbatasan Mukjizat Palsu

Ketidakmampuan Ad-Dajjal untuk membunuh orang beriman untuk kedua kalinya mengungkapkan keterbatasan tertinggi semua kekuatan palsu di hadapan ketetapan ilahi. Tidak peduli seberapa spektakuler demonstrasinya, mereka beroperasi hanya dalam izin Allah.

Insiden ini mengajarkan orang beriman bahwa mukjizat para pengklaim palsu, meskipun tampaknya kuat, pada akhirnya terbatas dan tidak dapat mengatasi perlindungan ilahi yang diberikan kepada orang beriman yang tulus.