Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan karena Iman yang tulus (yaitu keyakinan) dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa masa lalunya akan diampuni, dan barangsiapa berdiri untuk shalat di malam Qadr karena Iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa sebelumnya akan diampuni."
Teks Hadis & Referensi
Nabi (ﷺ) bersabda, "Barangsiapa berpuasa bulan Ramadan dengan Iman yang tulus (yaitu keyakinan) dan mengharap pahala dari Allah, maka semua dosa-dosanya yang lalu akan diampuni, dan barangsiapa berdiri untuk shalat pada malam Qadr dengan Iman yang tulus dan mengharap pahala dari Allah, maka semua dosa-dosanya yang sebelumnya akan diampuni."
Sumber: Sahih al-Bukhari, Kitab: Keutamaan Malam Qadr, Hadis: 2014
Komentar tentang Dua Janji Besar
Hadis mulia ini mengandung dua kabar gembira yang agung dari Rasulullah (ﷺ). Yang pertama berkaitan dengan penyelesaian puasa Ramadan, dan yang kedua berkaitan dengan berdiri dalam shalat selama Laylat al-Qadr. Keduanya terikat pada dua syarat penting: Iman (iman yang tulus) dan Ihtisab (mengharap pahala dari Allah saja).
Iman berarti puasa dan shalat dilakukan dengan keyakinan yang benar kepada Allah dan janji-Nya, menegaskan kewajiban dan kebenaran dari ibadah-ibadah ini. Ihtisab berarti melakukannya dengan niat yang murni, hanya mencari keridhaan dan pahala Allah, bebas dari kemunafikan atau keuntungan duniawi.
Keutamaan Puasa Ramadan
Penyelesaian puasa Ramadan dengan syarat-syarat ini mendapatkan pengampunan menyeluruh dari "semua dosa-dosanya yang lalu." Para ulama menyatakan bahwa ini merujuk pada pengampunan dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar, mereka memerlukan taubat khusus (Tawbah). Pahala yang besar ini adalah manifestasi dari rahmat Allah yang tak terbatas, mendorong orang-orang beriman untuk menyempurnakan puasa mereka.
Keutamaan Tertinggi Laylat al-Qadr
Bagian kedua hadis ini mengangkat status Laylat al-Qadr (Malam Takdir). "Berdiri untuk shalat" (Qama) berarti terlibat dalam shalat dan ibadah sepanjang malam ini. Pahala untuk ibadah satu malam ini, dilakukan dengan Iman dan Ihtisab, setara dengan pahala untuk sebulan penuh berpuasa: pengampunan semua dosa sebelumnya.
Ini menunjukkan nilai besar yang Allah tempatkan pada malam ini. Ini adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ibadah seorang mukmin di dalamnya dapat mengungguli ibadah seumur hidup, tanda jelas dari karunia Allah dan sarana untuk secara spiritual mengompensasi dan menghapus kekurangan masa lalu.
Kesimpulan & Pelajaran Spiritual
Hadis ini berfungsi sebagai motivasi yang kuat bagi setiap Muslim. Ini menghubungkan tindakan besar berpuasa Ramadan dengan tindakan besar mencari Laylat al-Qadr. Janji pengampunan total adalah undangan ilahi untuk memperbarui keadaan spiritual seseorang, menyucikan jiwa dari pelanggaran masa lalu, dan muncul dari Ramadan terlahir kembali, dengan lembaran bersih, berkat rahmat dan kasih sayang Allah, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Penyayang.