Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Carilah Malam Qadr di malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadhan."
Keutamaan Malam Qadr
Sahih al-Bukhari - Hadis 2017
Teks Hadis
Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Carilah Malam Qadr pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadan."
Komentar tentang Waktu
Panduan Nabi untuk mencari Laylat al-Qadr pada malam-malam ganjil menunjukkan hikmah ilahi. Penyembunyian malam pastinya mendorong peningkatan ibadah sepanjang semua sepuluh malam, melipatgandakan pahala bagi orang-orang beriman.
Para ulama berbeda pendapat tentang malam ganjil spesifik mana yang mungkin, dengan pendapat terkuat menunjuk pada malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau ke-29. Ketidakpastian ini berfungsi sebagai ujian ketulusan dan memotivasi pengabdian yang terus-menerus.
Hikmah di Balik Penyembunyian
Seandainya Allah menetapkan malam pastinya, orang mungkin membatasi ibadah mereka pada satu malam itu saja. Dengan menyembunyikannya di antara malam-malam ganjil, orang beriman dipaksa untuk meningkatkan pengabdian, shalat, dan pembacaan Al-Quran sepanjang dekade penutup Ramadan.
Pendekatan ini menumbuhkan konsistensi dalam ibadah dan mencegah kenyamanan spiritual, memastikan manfaat spiritual maksimal selama malam-malam yang diberkati ini.
Implementasi Praktis
Para pendahulu yang saleh akan mengintensifkan ibadah mereka selama semua malam ganjil, berdiri dalam shalat, membaca Al-Quran, berdoa, dan memberikan sedekah. Mereka memahami bahwa mencari memerlukan tindakan, bukan hanya antisipasi.
Seseorang harus terutama fokus pada doa: "Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku" (Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni), seperti yang diajarkan oleh Ibu Orang-Orang Beriman, Aisyah (semoga Allah meridhainya).