Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Malam Qadr adalah sepuluh malam terakhir bulan (Ramadhan), baik pada sembilan malam pertama atau tujuh malam terakhir (Ramadhan)." Ibnu 'Abbas menambahkan, "Carilah pada tanggal dua puluh empat (Ramadhan).
Keutamaan Malam Qadr - Sahih al-Bukhari 2022
Riwayat ini dari Rasulullah (ﷺ) dan tambahan dari Ibnu Abbas memberikan panduan penting untuk mencari Laylat al-Qadr (Malam Takdir), yang lebih baik daripada seribu bulan dalam keutamaan.
Waktu Terjadinya Laylat al-Qadr
Pernyataan Nabi menunjukkan Laylat al-Qadr terjadi dalam sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya baik dalam sembilan malam pertama dari sepuluh malam terakhir ini, atau dalam tujuh malam sisanya setelahnya.
Kontradiksi yang tampak dalam hadis ini diselesaikan oleh para ulama yang menjelaskan bahwa Malam Qadr bergeser antara tahun-tahun dalam periode yang ditentukan ini, mendorong umat beriman untuk beribadah sepanjang semua malam ini.
Panduan Spesifik Ibnu Abbas
Sahabat Ibnu Abbas, yang terkenal dengan pengetahuan mendalamnya tentang tafsir Al-Quran, secara khusus merekomendasikan mencarinya pada malam ke-24, menunjukkan ini sebagai malam yang sangat mungkin berdasarkan pemahamannya dan riwayat tambahan.
Kekhususan ini tidak bertentangan dengan panduan umum Nabi tetapi justru memberikan titik fokus dalam kerangka waktu yang lebih luas, mendorong peningkatan pengabdian pada malam tertentu ini.
Interpretasi Ulama
Ulama klasik mencatat bahwa hikmah di balik menyembunyikan malam yang tepat adalah untuk mendorong Muslim meningkatkan ibadah sepanjang semua sepuluh malam terakhir, sehingga memaksimalkan pahala spiritual mereka.
Sifat bergesernya Laylat al-Qadr antara tahun-tahun memastikan bahwa umat beriman mempertahankan pengabdian yang konsisten dan tidak menjadi puas dengan hanya fokus pada satu malam tertentu.
Aplikasi Praktis
Para pendahulu yang saleh akan mengintensifkan ibadah mereka selama semua sepuluh malam terakhir, melaksanakan shalat malam, membaca Al-Quran, berdoa, dan bersedekah, berharap untuk meraih berkah tak terbatas dari malam yang diberkati ini.
Muslim didorong untuk mengikuti tradisi ini, terutama fokus pada doa yang direkomendasikan: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni" (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku).